Cacar Monyet Rentan Menyerang Kaum Penyuka Sesama Jenis: Gay dan Homoseks

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta Pemerintah Indonesia mengambil langkah lebih tegas untuk mengukur risiko penyakit cacar monyet atau monkeypox. Menurut Dicky, potensi cacar monyet masuk ke Indonesia sangat mungkin meskipun sampai hari ini belum ditemukan Dia menegaskan cacar monyet wabah yang dapat menyebar ke negara lain karena arus mobilitas manusia yang sangat tinggi.

Dicky mengatakan pemerintah perlu melakukan deteksi dini kepada kelompok kelompok rentan. Kelompok kelompok rentan ini diantaranya kelompok gay, orang yang sering berganti ganti pasangan, pekerja seks, dan anggota keluarga dari mereka. "Deteksi atau skriningnya harus ditingkatkan karena saat ini yang memiliki risiko tinggi ya itu, termasuk yang bisa menularkan," ujarnya.

Namun, lanjut Dicky, protokol kesehatan di kondisi pandemi Covid 19 membuat monkeypox menjadi dapat terkendali. "Kesadaran masyarakat ini seharusnya mengakselerasi dan menstimulasi kewaspadaan," tuturnya. Mantan Sekretaris Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ini menilai pemerintah tetap perlu memberikan literasi serta mendapatkan vaksin booster untuk menambah imunitas.

"Potensi penularan hanya bisa dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat," imbuhnya. Dicky menerangkan proses penularan sejauh ini yang teramati melalui kontak cairan dari si penderita bukan droplet atau airborne. "Ketika cairan lesi penderita ini menempel di sprei atau di baju, inilah yang seringkali menjadi sumber penularan," kata dia.

Segera Lapor Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan. Hal itu menyikapi status darurat kesehatan global penyakit cacar monyet yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Hindari kontak dengan orang yang memiliki gejala gejala MPX (monkeypox)," ujar Maxi saat dimintai konfirmasi. Maxi meminta warga segera melapor ke petugas kesehatan apabila memiliki gejala gejala awal cacar monyet seperti panas, kelainan pada kulit, bintik bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah. "Dan yang paling khas kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan," imbuhnya.

Dia memastikan sampai saat ini belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah cacar monyet yang telah meluas lebih dari 70 negara sebagai situasi luar biasa. Menurut dia, keadaan ini telah memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global. Status keadaan darurat kesehatan global ini dibunyikan WHO untuk meningkatkan kolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.

"Keputusan menjadikan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global di tengah kurangnya konsensus di antara para ahli yang bertugas di komite darurat badan kesehatan PBB," kata dia. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *